Kamis, 09 Juni 2011

TELENURSING


Telenursing
Telenursing merupakan praktek keperawatan di dunia maya dan digunakan dalam rangka pemberian pelayanan keperawatan antara pasien dan register ners.(1) Telenursing juga diartikan sebagai penggunaan teknologi telemedicine dalam memberikan pelayanan keperawatan dan praktek keperawatan.(5,8)
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan yang merupakan bagian dalam pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Telenursing sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring,(15)
The International Council of Nurses (ICN) menyatakan bahwa telenursing berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi dalam keperawatan untuk memenuhi peratan pasien, yang melibatkan penggunaan teknologi komunikasi elektronik dan teknologi informasi untuk menyediakan advice keperawatan atau untuk mensupport aktifitas keperawatan jarak jauh antara penyedia pelayanan keperawatan dan pasien.(9) Jadi telenursing dapat diartikan sebagai aplikasi proses telemedis dalam keperawatan dengan menggunakan komunikasi jarak jauh.
Telenursing terjadi ketika perawat memenuhi kebutuhan kesehatan klien melalui pengkajian triase dan profisi informasi dengan menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi dan system berbasis website. Ners yang melakukan praktek telenursing harus seorang Registered Nurses (RN). Perawat yang melakukan praktek telenursing harus bertanggung jawab untuk meyakinkan kemampuan ketrampilan keperawatan mereka dan pengetahuan yang up to date untuk praktek telenursing mereka.(3)
Melalui telenursing, perawat mampu melakukan monitoring, pendidikan, follow up, pengkajian dan pengumpulan data, melakukan intervensi, memberikan dukungan pada keluarga dan perawatan multidisiplin yang inovatif serta kolaborasi. (7, 8) Selain itu dalam praktek telenursing, perawat melakukan pengkajian lanjutan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi terhadap hasil perawatan, dan perawat juga menggunakan teknologi seperti internet, computer, telephone, alat pengkajian digital, dan perlengkapan telemonitoring (5) system audio-vidio, satelit dan system komunikasi yang lain.(7) Penggunaan computer dan teknologi informasi untuk mensupport perawat dan pasien dengan informasi yang lebih efektif. Dalam rangka efisiensi dan efektifitas telenursing, antara perawat dan pasien terhubungkan secara langsung menggunakan system transmisi elektronik. (9)



Manfaat Telenursing
Telenursing dapat mengurangi hari rawat di RS sehingga berdampak pada berkurangnya biaya perawatan(efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan), mengurangi jumlah kunjungan ke pelayanan kesehatan, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).(1,4,6,13,14) Selain itu telenursing juga meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien. (1,12)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing
Yun dan Park (2006) meyatakan bahwa ada beberapa factor penting yang mempengaruhi implementasi telenursing. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi empat aspek, yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek social, dan aspak teknikal. Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan regulasi. Manajemen dan supervisi pelayanan pemerintah merupakan hal penting dalam control kualitas dan kelangsungan telenursing. Dalam implementasi telenursing disepakati bahwa praktek keperawatan mandiri seharusnya ada otoritas dan peraturan legal serta adanya standart operasional prosedur yang dibuat oleh organisasi profesi keperawatan atau pendidikan keperawatan.
Aspek Ekonomi terkait verifikasi terhadap control keuangan medis akibat penggunaan telenursing dan Government recognition for cost effectiveness merupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam proyek telenursing merupakan prioritas untuk megaktivkan telenursing di daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi system telenursing yang mahal dan uang perawatan (maintenance fee) harus dipikirkan.
Aspek Sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang telenursing dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan kesehatan  seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasi telenursing. Kerja sama dan koordinasi antara profesi kesehatan akan membangun pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada publik. Adanya pengakuan public terhadap keperawatan itu sendiri merupakan factor kunci dalam pelaksanan telenursing.
Aspek Teknikal terkait kreatifitas dan originalitas konten telenursing dan pengembangan system pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi mendukung pengembangan dan pengoperasian telenursing. Pengembangan teknologi informasi untuk menjaga privacy asien dan keamanan informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan penelitian untuk penegembangan system telenursing dan pelaksanaannya, teknologi informasi medis dan pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional  yang mungkin diterapkan  dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek tersebut harus terintegrasi dalam strategi pelaksanaan telenursing.(9)

Hambatan Implementasi Telenursing
Menurut Amy Peck (2005) ada tiga ketegori dasar hambatan dalam telenursing, meliputi: Perilaku, Legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten terhadap telenursing akibat kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi. Namun dengan adanya pelatihan dan adanya support system,  perawat bisa merasakan manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang telenursing. Secara teknologi, elektronik health record (EHR) dan standar data mendukung perkembangan telenursing. Tanpa HER’s telehealth tidak  bisa bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan dimanapun provider membutuhkannya. (8)

Implementasi Telenursing
Jonsson & Willman dalam penelitiannya menemukan bahwa implementasi telenursing dalam Perawatan Rumah pada klien dengan luka di tangan merupakan inovasi pengembangan inisiatif yang berfokus pada kolaborasi antara perawat dan klien. Klien merasa puas dengan penggunaan videophone untuk melihat staf perawat memberikan perawatan kepada mereka, dan dengan melihat muka perawat membuat rasa aman pada pasien. Perawat merasa lebih nyaman dengan penggunaan audio-vidio contact untuk melihat kondisi pasien dan melakukan pengkajian kondisi luka, serta merekam luka. Selain itu perawat merasakan bahwa waktu bekerja meraka lebih bermanfaat. Penelitian ini menandaskan bahwa telenersing dengan menggunakan teknologi audio-vidio sangat efektif untuk melakukan komunikasi antara perawat dan pasien dan memberikan kepuasan pada perawat dan klien dalam melakukan perawatan rumah. (1,6)
Hartford Kathleen dalam penelitiannya tentang “Telenursing and patients’ Recovery from Bypass” menemukan bahwa aplikasi teknologi telekomunikasi dalam memberikan pelayanan keperawatan membuat pasien mampu untuk belajar bagaimana merawat dirinya sendiri, dan ini juga membantu perawat untuk melakukan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan secara efektif. Selain itu juga memperpendek lama perawatan.(4)
Bohnenkamp & Blackett meyatakan bahwa dengan telenursing pasien menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi dan perawat telah meningkatkan pemahaman tentang masalah yang dialami klien,dan klien merasa lebih nyaman dengan apa yang perawat beritahukan tentang ostomy. Klien percaya bahwa telenursing membuat perawatan lebih mudah diakses; mereka lebih suka telenursing daripada menunggu kunjungan tatap muka
meskipun klien masih percaya bahwa kunjungan tatap muka yang terbaik.(14)

Kesimpulan
Perkembangan teknologi dalam pembarian pelayanan berdampak pada perkembangan telehealth dan telenursing. Telenursing merupakan upaya pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan teknologi informasi dalam keperawatan untuk memenuhi peratan pasien, yang melibatkan penggunaan teknologi komunikasi elektronik dan teknologi informasi untuk menyediakan advice keperawatan atau untuk mensupport aktifitas keperawatan jarak jauh. Ada empat factor yang mempengaruhi pelaksanaan telenursing yaitu aspek sistematika, ekonomi, social dan teknikal, Selain itu factor perilaku dan lisensi sebagai factor yang  mempengaruhi penerapan telenursing.
Implementasi telenursing meningkatkan rasa aman perawat dan klien, efisiensi dan efektifitas waktu, biaya dan kinerja, menurunkan jumlah kunjungan dan lama hari  rawat. Implementasi telenursing berawal dari triase dan perawatan dirumah.
Share

1 komentar: