Telenursing
Telenursing
merupakan praktek
keperawatan di dunia maya dan digunakan dalam rangka pemberian pelayanan
keperawatan antara pasien dan register ners.(1) Telenursing juga diartikan sebagai penggunaan teknologi telemedicine
dalam memberikan pelayanan keperawatan dan praktek keperawatan.(5,8)
Telenursing
adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian
dalam pelayanan kesehatan
dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara
beberapa perawat. Telenursing sebagai bagian dari telehealth dan
beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring,(15)
The International Council of Nurses (ICN) menyatakan
bahwa telenursing berhubungan dengan
penggunaan teknologi informasi dalam keperawatan untuk memenuhi peratan pasien,
yang melibatkan penggunaan teknologi komunikasi elektronik dan teknologi
informasi untuk menyediakan advice keperawatan atau untuk mensupport aktifitas
keperawatan jarak jauh antara penyedia pelayanan keperawatan dan pasien.(9)
Jadi telenursing dapat diartikan sebagai aplikasi proses telemedis dalam
keperawatan dengan menggunakan komunikasi jarak jauh.
Telenursing
terjadi ketika
perawat memenuhi kebutuhan kesehatan klien melalui pengkajian triase dan
profisi informasi dengan menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi dan
system berbasis website. Ners yang melakukan praktek telenursing harus seorang Registered Nurses (RN). Perawat yang
melakukan praktek telenursing harus
bertanggung jawab untuk meyakinkan kemampuan ketrampilan keperawatan mereka dan
pengetahuan yang up to date untuk
praktek telenursing mereka.(3)
Melalui telenursing,
perawat mampu melakukan monitoring, pendidikan, follow up, pengkajian dan
pengumpulan data, melakukan intervensi, memberikan dukungan pada keluarga dan
perawatan multidisiplin yang inovatif serta kolaborasi. (7, 8) Selain itu dalam
praktek telenursing, perawat
melakukan pengkajian lanjutan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi terhadap
hasil perawatan, dan perawat juga menggunakan teknologi seperti internet,
computer, telephone, alat pengkajian digital, dan perlengkapan telemonitoring (5)
system audio-vidio, satelit dan system komunikasi yang lain.(7) Penggunaan
computer dan teknologi informasi untuk mensupport perawat dan pasien dengan
informasi yang lebih efektif. Dalam rangka efisiensi dan efektifitas telenursing, antara perawat dan pasien
terhubungkan secara langsung menggunakan system transmisi elektronik. (9)
Manfaat
Telenursing
Telenursing
dapat mengurangi hari rawat di RS
sehingga berdampak pada berkurangnya biaya perawatan(efektif dan efisiensi dari sisi
biaya kesehatan), mengurangi jumlah kunjungan ke pelayanan kesehatan, peningkatan
jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dapat dimanfaatkan dalam bidang
pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan
dan
meningkatkan kepuasan
perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta meningkatkan
mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).(1,4,6,13,14) Selain itu telenursing juga meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien. (1,12)
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing
Yun dan Park (2006) meyatakan bahwa ada beberapa
factor penting yang mempengaruhi implementasi telenursing. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi empat aspek,
yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek social, dan aspak teknikal. Aspek
sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan
regulasi. Manajemen dan supervisi pelayanan pemerintah merupakan hal penting
dalam control kualitas dan kelangsungan telenursing. Dalam implementasi telenursing disepakati bahwa praktek
keperawatan mandiri seharusnya ada otoritas dan peraturan legal serta adanya
standart operasional prosedur yang dibuat oleh organisasi profesi keperawatan
atau pendidikan keperawatan.
Aspek Ekonomi terkait verifikasi terhadap control
keuangan medis akibat penggunaan telenursing
dan Government recognition for cost
effectiveness merupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam proyek
telenursing merupakan prioritas untuk megaktivkan telenursing di daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis.
Aplikasi system telenursing yang
mahal dan uang perawatan (maintenance fee)
harus dipikirkan.
Aspek Sosial terkait verifikasi nilai dan membangun
kepercayaan sosial tentang telenursing
dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan
kesehatan seperti fasilitas medis,
dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasi telenursing. Kerja sama dan koordinasi
antara profesi kesehatan akan membangun pemahaman yang lebih baik tentang
telenursing pada publik. Adanya pengakuan public terhadap keperawatan itu
sendiri merupakan factor kunci dalam pelaksanan telenursing.
Aspek Teknikal terkait kreatifitas dan originalitas
konten telenursing dan pengembangan
system pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi
mendukung pengembangan dan pengoperasian telenursing.
Pengembangan teknologi informasi untuk menjaga privacy asien dan keamanan
informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan penelitian untuk
penegembangan system telenursing dan
pelaksanaannya, teknologi informasi medis dan pengembangan system aplikasi,
serta desain model fungsional yang
mungkin diterapkan dilingkungan
tersebut. Jadi keempat aspek tersebut harus terintegrasi dalam strategi
pelaksanaan telenursing.(9)
Hambatan Implementasi Telenursing
Menurut Amy Peck (2005) ada
tiga ketegori dasar hambatan dalam telenursing,
meliputi: Perilaku, Legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan
bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan
resisten terhadap telenursing akibat
kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi.
Namun dengan adanya pelatihan dan adanya support system, perawat bisa merasakan manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien.
Legislasi, telenursing muncul sebagai
issue kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang telenursing. Secara teknologi,
elektronik health record (EHR) dan standar data mendukung perkembangan
telenursing. Tanpa HER’s telehealth tidak
bisa bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan
dimanapun provider membutuhkannya. (8)
Implementasi
Telenursing
Jonsson & Willman dalam penelitiannya menemukan
bahwa implementasi telenursing dalam
Perawatan Rumah pada klien dengan luka di tangan merupakan inovasi pengembangan
inisiatif yang berfokus pada kolaborasi antara perawat dan klien. Klien merasa
puas dengan penggunaan videophone
untuk melihat staf perawat memberikan perawatan kepada mereka, dan dengan
melihat muka perawat membuat rasa aman pada pasien. Perawat merasa lebih nyaman
dengan penggunaan audio-vidio contact untuk melihat kondisi pasien dan
melakukan pengkajian kondisi luka, serta merekam luka. Selain itu perawat
merasakan bahwa waktu bekerja meraka lebih bermanfaat. Penelitian ini
menandaskan bahwa telenersing dengan
menggunakan teknologi audio-vidio sangat efektif untuk melakukan komunikasi antara
perawat dan pasien dan memberikan kepuasan pada perawat dan klien dalam
melakukan perawatan rumah. (1,6)
Hartford Kathleen dalam penelitiannya tentang “Telenursing and patients’ Recovery from
Bypass” menemukan bahwa aplikasi teknologi telekomunikasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan membuat pasien mampu untuk belajar bagaimana merawat
dirinya sendiri, dan ini juga membantu perawat untuk melakukan pendidikan
kesehatan dan promosi kesehatan secara efektif. Selain itu juga memperpendek
lama perawatan.(4)
Bohnenkamp
& Blackett meyatakan bahwa dengan telenursing
pasien menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi dan perawat telah meningkatkan pemahaman
tentang masalah yang
dialami klien,dan
klien merasa lebih nyaman dengan apa yang perawat beritahukan tentang ostomy. Klien percaya bahwa telenursing membuat perawatan lebih mudah diakses; mereka lebih suka telenursing
daripada menunggu kunjungan tatap muka
meskipun klien masih percaya bahwa kunjungan tatap muka yang terbaik.(14)
meskipun klien masih percaya bahwa kunjungan tatap muka yang terbaik.(14)
Kesimpulan
Perkembangan teknologi dalam pembarian pelayanan
berdampak pada perkembangan telehealth
dan telenursing. Telenursing
merupakan upaya pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan teknologi
informasi dalam keperawatan untuk memenuhi peratan pasien, yang melibatkan
penggunaan teknologi komunikasi elektronik dan teknologi informasi untuk
menyediakan advice keperawatan atau untuk mensupport aktifitas keperawatan
jarak jauh. Ada empat factor yang mempengaruhi pelaksanaan telenursing yaitu aspek sistematika, ekonomi, social dan teknikal, Selain
itu factor perilaku dan lisensi sebagai factor yang mempengaruhi penerapan telenursing.
Implementasi telenursing
meningkatkan rasa aman perawat dan klien, efisiensi dan efektifitas waktu,
biaya dan kinerja, menurunkan jumlah kunjungan dan lama hari rawat. Implementasi telenursing berawal dari triase dan perawatan dirumah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus