Kamis, 09 Juni 2011

Belajar Jarak Jauh (Distance Learning)

Konsep Pendidikan Jarak Jauh


Menurut Pym (1992) pendidikan jarak jauh adalah satu set pengajaran dan strategi
belajar untuk menghubungkan orang-orang yang memiliki kebutuhan belajar
dengan sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan. Dalam
pendidikan jarak jauh, guru dan peserta didik terpisah satu sama lain dan
teknologi digunakan untuk relay isi informasi yang diperlukan dan untuk belajar.
Metode pengiriman konten termasuk cetak, data, suara, dan video teknologi
melalui Internet, yang didukung oleh World Wide Web ( Mancuso-Murphy, J.
2007).

Di Amerika pendidikan jarak jauh diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Nasional
Keperawatan dimana program-program dirancang untuk melatih perawat RN ke
BSN dengan jumlah jam dan sistem kredit semester yang telah ditentukan,
perawat BSN juga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan MSN yang juga
ditentukan oleh komisi akreditasi nasional keperawatan di Amerika Serikat
(Daggett, L. 2006).
2.2 Infrastruktur Pendidikan Jarak Jauh
Berikut ini akan disajikan model pemanfaatan infrastruktur pendidikan jarak jauh
yang dikembangkan oleh pendidikan tinggi keperawatan di Amerika Serikat
dengan aplikasi jaringan teleconference.
Di Indonesia penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di atur melalui KEPMEN
107/U/2001 Pasal 2 tujuan penyelenggaraan program pendidikan tinggi jarak jauh
adalah terwujudnya tujuan pendidikan tinggi sebagaimana tercantum dalam Pasal
2 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, serta
terciptanya kesempatan mengikuti pendidikan tinggi. Berikut ini akan disajikan
skema kuliah on line yang dikembangkan oleh jaringan Depdiknas di Indonesia.


Keunggulan dan Kelemahan Pendidikan Jarak Jauh
        Keunggulan Pendidikan Jarak Jauh
a) Guru dan murid tidak perlu bertatap muka secara langsung dalam ruang
kelas, karena yang digunakan adalah fasilitas komputer yang dihubungkan
dengan internet atau intranet. Sehingga, dengan belajar seperti ini akan
mengurangi biaya operasional pendidikan, seperti biaya pembangunan dan
pemeliharaan gedung, transportasi, pemondokan, kertas, alat tulis dan
sebagainya.
b) Tidak terbatas oleh waktu, pembelajar dapat menentukan kapan saja waktu
untuk belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu masing-masing dan proses
pembelajaran ini sangat cocok diterapkan bagi karyawan/pegawai
c) Pembelajar dapat memilih topik atau bahan ajar sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan masing-masing. Hal ini sangat baik karena dapat
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran
d) Lama waktu belajar juga bergantung pada kemampuan masing-masing
pembelajar. Kalau si pembelajar telah mencapai tujuan pembelajaran, ia
dapat menghentikannya. Sebaliknya, apabila si pembelajar masih
memerlukan waktu untuk mengulangi kembali subjek pembelajarananya,
dia bisa langsung mengulanginya tanpa tergantung pada pembelajar lain
atau pengajar
e) Keakuratan dan kekinian materi pembelajaran karena materi pembelajaran
disimpan dalam komputer, berarti materi itu mudah diperbarui sesuai
dengan perkembangan iptek. Kaum pembelajar dapat menanyakan hal-hal
yang kurang dipahami secara langsung kepada pengajar, sehingga
keakuratan jawaban dapat terjamin.
f) Pembelajar jarak jauh ini dapat dilaksanakan secara interaktif, sehingga
menarik perhatian pembelajar.


    Kelemahan Pendidikan Jarak Jauh
a) Tingginya kemungkinan gangguan belajar. Karena sifat cara pendidikan jarak
jauh ini merupakan belajar mandiri, sehingga kemungkinan terjadi gangguan
selama belajar sangat mungkin, hal ini bergantung pada motivasi masingmasing
pembelajar. Demikian pula dengan kemungkinan terhentinya program
pembelajaran.
b) Kesulitan mendapat penjelasan pengajar/fasilitator yang sesegera mungkin
apabila si pembelajar mendapatkan kesulitan. Si pembelajar harus menunggu
pengajar untuk membuka internetnya.
c) Pemahaman pembelajar terhadap bahan ajar. Bisa saja terjadi kesalahan visi
dan persepsi terhadap tujuan yang ditentukan. Si pembelajar merasa bahwa
dia telah mencapai tujuan pembelajaran; sedangkan pengajar/fasilitator masih
menganggap belum tercapai sepenuhnya. Tetapi, kesalahan visi dan persepsi
ini dapat ditanggulangi, karena setiap akhir paket pembelajaran diadakan
evaluasi dan refleksi.




Prospek pendidikan jarak jauh on-line merupakan suatu alternatif yang cukup
cerah. Sektor telekomunikasi Indonesia pada abad ke-21 meluncurkan
program Nusantara 21 yang bertujuan mengembangkan archipelago super lane
dan mengembangkan nusantara multimedia community access centers untuk
kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Program ini menggabungkan seluruh
sistem jaringan telekomunikasi, yaitu satelit, kabel serat optik, seluler, TV
kabel, dan broadcast dalam satu konfigurasi jaringan. Jaringan ini terkoneksi
langsung dengan jaringan internasional yang berkoneksi secara superhighway.
Program ini sangat mendukung terciptanya program pembelajaran jarak jauh
on-line, karena akan memudahkan masyarakat untuk mengakses program
pendidikan yang didistribusikan melalui jaringan internet. (SWA, edisi 17-30
September 1998)
Namun demikian, ada beberapa kendala penyelenggaraan pembelajaran jarak
jauh on-line ini jika disinkronisasi dengan model pembelajaran dalam
pendidikan tinggi keperawatan. Pertama, pengguna jasa internet masih sedikit.
meskipun bisnis internet sudah cukup berkembang pesat, tetapi jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta
jiwa, itu berarti dapat dikatakan jumlah 50.000 pelanggan masih sangat sedikit.
Kedua, jumlah perusahaan internet service provider juga dirasakan masih kurang,
sehingga saat ini masih banyak perusahaan internet service provider yang
bandwidth-nya sudah penuh sesak. Hal ini akan menghambat terjadinya proses
pembelajaran jarak jauh on-line.
Ketiga, mengubah paradigma pendidikan konvensional tatap muka dalam kelas
menjadi belajar mandiri dalam menghadapi komputer tidaklah mudah. Hal ini
memerlukan proses pengedukasian masyarakat secara terus-menerus.
Keempat, harga perangkat komputer masih dirasakan sangat mahal. Meksipun
ada beberapa kelemahan dalam sistem pembelajaran jarak jauh on-line dan
kendala dalam penyelenggaraannya, tetapi mengingat keunggulan dan prospek
penyelenggaraan ke depan serta untuk memberikan kesempatan kepada
masyarakat secara luas, terutama bagi mereka yang tidak tertampung dalam
ruang belajar di kelas, atau masyarakat yang masih jauh dari pusat pendidikan
program itu perlu bagi penyelenggara pendidikan untuk menyelenggarakan
sistem pendidikan jarak jauh on-line ini.
Penyelenggara pendidikan harus sudah memulai memikirkan kembali isi
(content) dalam proses pembelajaran jarak jauh on-line secara tepat. Kiranya
dengan acara belajar jarak jauh on-line ini cita-cita untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa sekaligus mengangkat harkat dan martabat bangsa secara
Manusia Indonesia di mana pun berada tetap eksis menjadi yang berkualitas
unggul, tangguh, kreatif dan berdaya saing tinggi. Bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang besar, bukan hanya karena jumlah penduduknya melainkan karena
ditopang oleh sistem pendidikan yang berkualitas
Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar